Teknik Bikin "Drag Bike"
Jakarta, KompasOtomotif – Drag bike yang sedang ngetren
dan banyak wadah untuk balapan, membuat penyuka kecepatan dan bengkel
ingin berpartisipasi. Kenyataannya, drag bike tidak hanya dipakai untuk
balap, juga sekadar penampilan sehari-hari. Alhasil, sepeda motor
standar pun siap berubah wujud jadi lebih kerempeng, ciri khas sepeda
motor kencang itu.
Menurut Harri Novrian, pemilik bengkel drag bike di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, spesifikasi drag bike di Indonesia termasuk minimalis. Tidak perlu canggih seperti di luar negeri. ”Kalo boleh dibilang, sepeda motor diubah seringan mungkin. Bagian yang ntidak penting, dibuang saja supaya nggak nambah beban,” jelasnya.
Sederhananya, untuk mengubah sepeda motor menjadi model drag bike, bisa dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama,sasis! Bila dirasa tidak sesuai dan kurang ringan, bisa diganti dengan yang baru. Inilah salah satu yang menghabiskan biaya. Kalau versi impor dari Jepang, sasis drag bike bisa mencapai Rp 10-25 juta.
Untuk kaki-kaki, pilihlah sokbreker yang sesuai dengan ukuran sepeda motor. Ukuran ban juga disesuaikan, yaitu 50/90 untuk depan,dan 60/80 buat bagian belakang.Diameter pelek harus diperkecil, karena berhubungan dengan mesin yang akan di-bore up.
”Hitungannya berbeda kalau diameter ban nggak cocok. Semakin besar kapasitas, diameter ban diperkecil karena harus menggunakan perbandingan gigi yang tepat," terang Harri.
Agar bertenaga, mesin wajib dioprek. Penggantian biasanya dilakukan pada noken as, piston, karburator, kabel busi dan beberapa komponen lain dengan spesifikasi balap. Memperbesar langkah dan diameter piston (termasuk silinder) serta perbandingan transmisi. Tak kalah penting. perrbandingan gigi akhir merupakan faktor penting untuk meningkatkan performa.
Setelah bodi ringan, kaki-kaki oke, dan mesin gahar, selanjutnya adalah settingan sepeda motor sesuai bodi dan gaya si penunggang. Misalnya dengan pemakaian setang jepit, pijakan kaki baru, hingga jok datar dan tanpa tambahan busa (jadi tidak nyaman).
Menurut Harri, kemungkinan biaya akan berada di kisaran Rp 3-5 juta untuk yang murah, dan Rp 5-20 juta untuk spesifikasi heboh. ”Kalau ingin murah ,modif sepeda motor matik saja. Pasalnya, tidak perlu repot mengganti gigi-gigi transmisi yang mahal. Cukup mempeerbesar diameter silinder dan memperpanjang langkah",” ujarnya.
Untuk tampilan, bisa disesuaikan dengan selera. Selanjutnya, drag bike versi rumahan pun siap dibesut, asal dipakai di wadah yang benar dan tidak lupa mengutamakana keselamatan.
Menurut Harri Novrian, pemilik bengkel drag bike di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, spesifikasi drag bike di Indonesia termasuk minimalis. Tidak perlu canggih seperti di luar negeri. ”Kalo boleh dibilang, sepeda motor diubah seringan mungkin. Bagian yang ntidak penting, dibuang saja supaya nggak nambah beban,” jelasnya.
Sederhananya, untuk mengubah sepeda motor menjadi model drag bike, bisa dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama,sasis! Bila dirasa tidak sesuai dan kurang ringan, bisa diganti dengan yang baru. Inilah salah satu yang menghabiskan biaya. Kalau versi impor dari Jepang, sasis drag bike bisa mencapai Rp 10-25 juta.
Untuk kaki-kaki, pilihlah sokbreker yang sesuai dengan ukuran sepeda motor. Ukuran ban juga disesuaikan, yaitu 50/90 untuk depan,dan 60/80 buat bagian belakang.Diameter pelek harus diperkecil, karena berhubungan dengan mesin yang akan di-bore up.
”Hitungannya berbeda kalau diameter ban nggak cocok. Semakin besar kapasitas, diameter ban diperkecil karena harus menggunakan perbandingan gigi yang tepat," terang Harri.
Agar bertenaga, mesin wajib dioprek. Penggantian biasanya dilakukan pada noken as, piston, karburator, kabel busi dan beberapa komponen lain dengan spesifikasi balap. Memperbesar langkah dan diameter piston (termasuk silinder) serta perbandingan transmisi. Tak kalah penting. perrbandingan gigi akhir merupakan faktor penting untuk meningkatkan performa.
Setelah bodi ringan, kaki-kaki oke, dan mesin gahar, selanjutnya adalah settingan sepeda motor sesuai bodi dan gaya si penunggang. Misalnya dengan pemakaian setang jepit, pijakan kaki baru, hingga jok datar dan tanpa tambahan busa (jadi tidak nyaman).
Menurut Harri, kemungkinan biaya akan berada di kisaran Rp 3-5 juta untuk yang murah, dan Rp 5-20 juta untuk spesifikasi heboh. ”Kalau ingin murah ,modif sepeda motor matik saja. Pasalnya, tidak perlu repot mengganti gigi-gigi transmisi yang mahal. Cukup mempeerbesar diameter silinder dan memperpanjang langkah",” ujarnya.
Untuk tampilan, bisa disesuaikan dengan selera. Selanjutnya, drag bike versi rumahan pun siap dibesut, asal dipakai di wadah yang benar dan tidak lupa mengutamakana keselamatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar